Ingin cari lokasi  jalan-jalan gratis yang asyik dan menyenangkan di tengah Jakarta? Taman Literasi Martha Tiahahu bisa jadi  pilihannya. Saat berada di taman ini, mungkin Anda akan lupa sedang berada di salah satu daerah paling sibuk di Jakarta, yaitu Kawasan Blok M.

Awal tahun baru 2023, saya sudah membuktikannya sendiri. Saya mengunjungi taman yang berada di seberang kantor Kejaksaan Agung Republik Indonesia. Saat memasuki pintu masuk di sisi utara, saya disambut oleh pepohonan di kanan dan kiri pintu masuk.

Saat kaki menapak di area selasar Taman Literasi Martha Tiahahu, sebuah kolam dengan air yang dangkal jadi pemandangan paling mencolok, karena terletak di tengah taman ini. Lokasi ini disebut Amphitheater Banda. Nama ini dipilih, karena pahlawan Martha Tiahahu disemayamkan di Laut Banda saat meninggal.

Aphitheater Banda sering jadi spot favorit untuk swafoto. Saat mengunjungi taman ini, seorang petugas sedang mengepel dan membersihkan area tengah taman tersebut. Lokasi ini, semakin terasa hidup di malam hari, saat lampu-lampu di sekitar kolam dinyalakan.

Kicau burung di tengah kota

Satu hal paling menyita perhatian saat berkeliling taman ini adalah kicauan burung kutilang yang terdengar merdu. Hal tersebut, membuat saya merasa sedang berada jauh dari keramaian kota. Benar-benar suasana yang menenangkan.

Saat saya melempar pandangan ke deretan pohon yang mengitari selasar dan kolam, terlihat dua burung kutilang berlompatan di dahan pohon sawo duren.  Dua burung tersebut terlihat sedang bercanda dan saling berkejaran.

Di pagar taman atas kolam, terlihat beberapa ekor burung gereja bercericit. Melengkapi kemeriahan di siang yang mendung tersebut. Saat melihat jam di tangan, jarum menunjukkan pukul 14.30.

“Itu datang sendiri burung-burungnya. Tidak dilepas atau dipelihara. Terkadang malah ada burung kacer atau murai juga,” kata Slamet, petugas kebersihan di Taman Literasi Martha Tiahahu.

Terasa ajaib, di tengah padatnya kota Jakarta, kita masih bisa melihat burung-burung liar beterbangan di tengah gedung-gedung beton. Upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menghadirkan taman di tengah kota rasanya berhasil mengembalikan habitat binatang liar di kota ini.

Taman kota hadirkan kegembiraan dan kebahagiaan

Berada di tengah taman ini bisa menghadirkan ketenangan, kegembiraan, dan kebahagiaan. Di bawah pohon sawo duren, terlihat dua anak kecil bermain panjat dinding sambil diawasi kedua orang tuanya. Tawa riang anak-anak tersebut mengembangkan senyuman di bibir orang tua mereka.

Taman ini terasa senyap, meski lalu lintas di sekitarnya terlihat padat. Bus yang masuk ke terminal Blok M, kendaraan yang melintas di Jalan Panglima Polim, dan MRT yang melintas di jalur Lebak Bulus-Thamrin hanya terdengar lirih. Tidak mengganggu ketenangan taman.

Selain bermain di taman, ada beberapa aktivitas menarik yang bisa dilakukan di Taman Literasi Martha Tiahahu. Salah satunya adalah membaca buku di Pavilliun Literasi. Tempat ini berisi beberapa meja, kursi, dan sofa yang nyaman digunakan untuk membaca buku.

Di Pavilliun Liteasi, terlihat deretan buku di rak yang menempel di tembok. Beberapa pengunjung terlihat membaca buku di tempat ini. Ada beberapa anak muda dan juga satu keluarga sedang menikmati buku bacaan di tempat ini.

Aktivitas lain yang asyik dilakukan di tempat ini adalah ngopi. Ada tiga kedai kopi yang bisa dipilih untuk dijadikan tempat ngopi. Semuanya menyediakan tempat yang nyaman untuk ngopi dengan harga kopi mulai Rp25 ribu.

Hadirnya Taman Literasi Martha Tiahahu ibarat sebuah oase di tengah Jakarta. Kita bisa merasakan kesejukan taman di tempat ini, bisa menenangkan diri sembari ngopi, atau juga meneguk kesegaran ilmu pengetahuan dari buku-buku yang tersedia di tempat ini.

Mau baca artikel tentang ruang publik lainnya? klik di sini