Dari berbagai literatur serta informasi kita bisa tahu bahwa Bangsa Yahudi penuh kontroversi. Di satu sisi menurut Al Qur’an merupakan bangsa yang dikutuk Allah sehingga bagi yang muslim ada yang berkeyakinan untuk tidak mau berteman dengan mereka, apalagi membantu mereka. Sementara di sisi lain kita juga tahu bahwa bangsa Yahudi merupakan bangsa yang cerdas bahkan cenderung jenius. Yahudi unggul hampir dalam berbagai bidang. Tak heran banyak penemuan-penemuan besar dan ilmuwan kaliber dunia bila ditengok latar belakangnya ternyata mereka orang-orang Yahudi. Sebut Albert Einstein, Sigmond Freuid.

Diakui atau tidak, baik apa yang disebutkan oleh Al-Qur’an maupun oleh sumber-sumber lain ternyata bangsa Yahudi memang memang memiliki kelebihan dan kepandaian yang tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa lain. Meskipun Yahudi merupakan umat yang ingkar kepada Tuhan namun Allah SWT menganugerahkan kepandaian yang membuat iri bangsa-bangsa lain.

Di sisi lain Yahudi memang umat yang sombong karena memiliki berbagai kelebihan yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Itulah sebabnya orang Yahudi bersikap pelit dan menolak untuk berbagi ilmu-ilmu yang mereka kuasai dengan pihak-pihak lain di luar golongan mereka. Hal inilah yang memicu banyak orang untuk “mencuri” ilmu-ilmunya Yahudi.

Dari penjelasan Al-Qur’an dan fakta-fakta sejarah, bangsa yang disebut bangsa Yahudi adalah bangsa yang merebut tanah Palestina kemudian mendudukinya dengan mendirikan negara Israel pada tahun 1947. Posisi negara Israel yang berada di tengah negara-negara Arab yang notabene merupakan musuh bebuyutan membuat orang-orang Yahudi Israel membentengi diri secara kuat untuk melindungi diri dari berbagai ancaman khususnya ancaman terhadap eksistensinya. Peperangan dan konflik berkepanjangan antara negara-negara Arab tetangganya dengan Israel merupakan bukti nyata adanya perseteruan tesebut. Perseteruan yang tak pernah berhasil disudahi dan cenderung langgeng.

Upaya untuk menerobos dinding kokoh yang melindungi negara Israel atau Yahudi juga tak pernah padam. Salah satu pasal dalam akta Palestina adalah melenyapkan negara Israel dari peta dunia. Berbagai resolusi PBB mengatasi konflik Arab-Israel telah banyak diterbitkan. Namun semua itu tak sedikitpun membuat negara Israel bergeming. Pada saat negara Palestina belum juga terwujud Israel sudah merayakan kemerdekaan yang ke-50-an bahkan lebih.

Dengan sudah adanya institusi negara yang bernama Israel, bangsa Yahudi semakin leluasa mengembangkan diri dan sangat maju dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai ilustrasi kemajuan iptek yang dicapai oleh bangsa Yahudi adalah meskipun adanya fakta dimana tanah dan bumi yang mereka tempati berupa bukit-bukit berbatu yang tandus dan gersang sama kondisinya seperti keadaan alam negara tetangganya seperti Suriah, Lebanon, Jordania dan Mesir namun kondisi alam dan bumi Israel bisa disulap menjadi bumi yang subur, elok, asri serta super nyaman untuk dihuni oleh manusia. Sebagai contoh aneka buah segar dan sayuran seperti buah apel, jeruk, pear dan lain sebagainya yang dipajang di rak-rak supermarket kota-kota Israel dihasilkan dari pertanian dan peternakan mereka sendiri meskipun ada juga yang didatangkan dari luar.

Di segala bidang apa yang dicapai dalam bidang iptek dan sosial budaya serta merawat lingkungan hidup yang minim pencemaran membuat setiap orang yang tinggal di dalam wilayah Israel hidup nyaman sejahtera. Sampai-sampai ada warga Australia yang melakukan studi ke Israel untuk belajar ilmu pertanian dan peternakan kepada orang Yahudi. Sebuah ironi yang nyata, petani dari tanah Australia yang luas dan subur berguru kepada petani di tanah gersang dan sempit yaitu Israel.

Sementara itu aneka upaya yang dilakukan oleh orang-orang luar selalu gagal untuk sekedar mengintip guna mencari tahu apa rahasianya dan apa strateginya sehingga orang-orang Yahudi sedemikian maju dalam iptek dan dalam melestarikan lingkungan hidup serta kemandirian pangan dan sumber energi. Mereka menutup pintu rapat-rapat agar ilmu dan berbagai capaian yang mereka miliki tidak bocor keluar atau ditiru oleh orang luar.

Namun seerat apapun genggaman mereka dan serapat apapun mereka menutup pintu bagi pihak luar ternyata mereka bisa juga kecolongan tanpa mereka sadari. Itulah berkat dahsyatnya pengaruh media sosial dari berbagai plateform, termasuk Youtube. Adanya trend youtuber yang melanglang ke berbagai tempat di muka bumi ini membuat video liputan kemudian mewancarai penduduk telah membuka segala sesuatu yang sebelumnya ditutup-tutupi menjadi tersebar luas dan disaksikan dan dipelajari oleh publik yang luas.

Adalah youtuber sepasang suami isteri asal Perancis Anatole dan Marion dengan channel atau akun bernama “Mariolles Trotters” (@LesMariolesTrotters) setelah berkeliling ke benua Afrika dengan mobil van butut mencoba melanjutkan petualangannya ke kawasan Timur Tengah. Mula-mula masuk Saudi Arabia kemudian ke Iraq dan setelah melalui prosedural imigrasi yang rumit youtuber pasangan muda asal Perancis ini berhasil memasuki Israel dan bahkan juga berkunjung ke wilayah Palestina.

Di Israel mereka sempat membuat banyak liputan dan videonya di Youtube langsung viral. Salah satu liputan yang menarik adalah ketika mereka bertamu ke sebuah keluarga Yahudi seorang veteran tentara. Dengan latar belakang kepandaian dan ilmunya yang luas si Yahudi veteran berhasil membuat unit mandiri rumah yang mencukupi kebutuhan energi listriknya, kebutuhan air bersih, kebutuhan hasil bumi. Semuanya diperoleh degan cara tetap mempertahankan kelestarian lingkungan hidup. Tanpa merusak ataupun mencemarinya. Youtuber suami isteri ini terus mengajukan berbagai pertanyaan menyelidik silih berganti. Tanpa sadar si Yahudi terpancing untuk membeberkan segala tips dan ilmu yang selama ini banyak disembunyikan.

Sebenarnya tulisan ini tidak bermaksud mempromosikan channel Youtube tertentu akan kontennya secara tidak sadar telah membuka celah ilmunya Yahudi yang senantiasa mereka genggam dengan erat. Ok, mari tonton video ini demi mencuri ilmunya Yahudi.