Setelah dua tahun vakum, penghargaan sastra bergengsi Kusala Sastra Khatulistiwa (KSK) kembali digelar pada Sabtu, 28 Juni 2025. Malam penganugerahan yang diselenggarakan di Graha Utama, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI ini menandai kebangkitan KSK di bawah naungan Yayasan Richard Oh Kusala Indonesia (YRKI), didukung Dana Indonesiana Kementerian Kebudayaan dan sejumlah sponsor lainnya.

KSK 2025 menghidupkan kembali semangat pendirinya, almarhum Richard Oh (1959–2022), yang gigih mengapresiasi sastra Indonesia selama dua dekade. Penghargaan kali ini fokus pada karya terbit tahun 2024 dalam tiga kategori utama: kumpulan cerpen, novel, dan kumpulan puisi, dengan total hadiah Rp300 juta (Rp100 juta per kategori).

Proses Seleksi Ketat

Dewan Juri yang diketuai Djoko Saryono, bersama Kurnia Effendi, Asep Subhan, Ni Made Purnama Sari, Inggit Putria Marga menyeleksi puluhan karya melalui tahap Daftar Panjang dan Daftar Pendek. Penilaian berfokus pada otonomi teks sastra, kreativitas penulis, pengembangan estetika bahasa Indonesia, dan eksplorasi imajinasi dan realitas.

Daftar Pemenang KSK 2025

Setelah melalui proses kurasi oleh Eka Kurniawan, Hasan Aspahani, dan Nezar Patria, berikut pemenangnya:

Kategori Pemenang Karya
Kumpulan Cerpen Sasti Gotama Akhir Sang Gajah di Bukit Kupu-kupu
Novel Cicilia Oday Duri dan Kutuk
Kumpulan Puisi Esha Tegar Putra Hantu Padang

Karya yang Dirayakan

Sasti Gotama (Cerpen): Kumpulan cerita yang menyoroti kesehatan mental lewat ironi, menghadirkan dunia unik dengan pusat cerita non-manusia.

Cicilia Oday (Novel): Kisah jelajah batin karakter dengan narasi berlapis dan metafora hubungan manusia-alam.

Esha Tegar Putra (Puisi): Antologi elegi panjang yang menyajikan ketegangan puitis lewat imaji padat—mengolah trauma, kenangan, dan objek mistis tanpa sentimentalisme.

Penghormatan untuk Pendahulu

Malam itu juga didedikasikan untuk tokoh sastra yang berpengaruh pada KSK, termasuk pendiri Richard Oh, serta pemenang sebelumnya seperti Sapardi Djoko Damono, Hamsad Rangkuti, dan Remy Sylado.

“KSK hadir kembali dengan semangat warisan Richard Oh: mencintai sastra Indonesia dan memperkuat ekosistemnya,” tegas Pratiwi Juliani, Ketua YRKI.

Info Lebih Lanjut:
www.kusala.id