Bagi para pecinta alam dan petualang yang ingin merasakan jalur trekking dengan pengalaman berbeda, Kawah Ratu di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) bisa jadi pilihan.
Khusus bagi pecinta alam yang tinggal di Jabodetabek, destinasi ini wajib dikunjungi setidaknya sekali seumur hidup, karena pemandangannya sangat indah. Bila ingin trekking ke Kawah Ratu, Sslah satu jalur paling populer dan memukau adalah melalui Pos Pasir Reungit.
Untuk menuju Pos Pasir Reungit, patokan paling mudah adalah Institut Pertanian Bogor Dramaga. Bila sudah sampai kampus ini, tinggal lurus ke arah Ciampea. Bila sudah bertemu pertigaan Ciampea-Leuwiliang, pilih ke kiri ke Ciampea. Dari pertigaan tersebut tinggal lurus terus sampai gerbang TNHGS. Di gerbang ini bayar tiket masuk sebesar Rp35 ribu untuk satu orang dan satu motor. Untuk jumlah lain dan mobil tentu beda harga tiketnya.
Setelah itu ikuti terus jalan menuju Lembah Tepus. Nanti akan bertemu dengan baliho besar bertuliskan Kawah Ratu via Pasir Reungit. Tinggal parkir kendaraan Anda dan jalan menuju pos pintu masuk. Di pos ini pengunjung akan membayar tiket lagi sebesar Rp25 ribu. Di pos ini, pastikan perbekalan sudah lengkap. Cek air minum, camilan berenergi, dan juga jas hujan. Sebab, di TNHGS sering turun hujan. Setelah pos tiket, tidak ada lagi warung.
Memasuki rimba hijau Halimun Salak
Dari Pos Pasir Reungit, jalur awal berupa jalan setapak berbatu yang sedikit menanjak, dikelilingi oleh pepohonan yang menjulang tinggi. Suara serangga hutan dan kicauan burung menjadi iringan alami sepanjang perjalanan. Sekitar 30-40 menit perjalanan, pengunjung akan bertemu dengan pos istirahat pertama atau biasa disebut Pos 1.
Setelah pos pertama, ada bonus bagi Anda, yaitu jalanan yang cukup landau dan datar. Cocok untuk mengatur ritme napas, setelah melewati tanjakan agak panjang. Sampai Pos 2, perjalanan banyak bertemu dengan jalur yang tanjakannya medium, tidak terlalu ekstrem. Setalah Pos 2 baru akan berjumpa dengan jalur yang ditumbuhi akar-akar pohon yang mencuat. Sedikit menantang, tapi treknya mirip dengan jalur naik gunung. Cocok untuk berfoto dan membuat footage video.
Menyusuri sungai dan menghirup aroma belerang

kesejukan kawah ratu
Bagian paling ikonik dan menantang dari trekking Pasir Reungit adalah ketika jalur mulai mengikuti aliran sungai yang dangkal. Di sinilah pengunjung harus berjalan di tengah sungai, melompati bebatuan dan batang pohon. Sesekali Anda dapat merasakan dinginnya air mengalir di kaki. Beberapa titik bebatuan cukup licin, sehingga kehati-hatian dan alas kaki trekking yang sesuai sangat diperlukan.
Semakin mendekati kawah, aroma belerang mulai tercium samar-samar, kemudian semakin kuat dan menyengat. Hutan setelah Pos 3 atau pos terakhir mulai menunjukkan tanda-tanda aktivitas vulkanik, dengan pepohonan yang meranggas atau tanah yang berwarna keputihan. Pemandangan ini menciptakan suasana yang dramatis, seolah sedang melangkah ke dunia lain. Tempat ini disebut sebagai Kawah mati. Ada dua Kawah Mati di sini adan disebut sebagai daerah paling berbahaya. Mengapa? Sebab lokasinya di lembah. Bila ada gas beracun di area ini, maka gas tersebut akan terkurung dan sulit hilang. Menurut ranger yang bertugas, di Kawah Mati ini cukup lima menit saja jika ingin berfoto-foto, karena bisa sesak napas bahkan pingsan bila terlalu lama. Ketika lewat Kawah Mati, memang tercium bau yang mirip telur busuk.
Kawah Ratu, pesona asap putih dan batu berwarna
Setelah kurang lebih 2-3 jam trekking (tergantung kecepatan dan kondisi fisik), pengunjung akan tiba di area Kawah Ratu. Pemandangan yang tersaji benar-benar menakjubkan dan sebanding dengan usaha yang telah dikeluarkan. Asap putih belerang mengepul tebal dari berbagai titik, membentuk gumpalan-gumpalan artistik di udara. Kolam-kolam air belerang berwarna kehijauan atau kebiruan bergolak pelan, dan batuan di sekitar kawah memiliki corak warna-warni yang dihasilkan oleh mineral vulkanik—kuning, oranye, putih, dan abu-abu.
Aroma belerang yang intens memang bisa sedikit menyesakkan. Tapi bila tidak melewati “police line” rasanya aman dan tidak berbahaya. Akan lebih baik bila pengunjung membawa masker untuk berjaga-jaga. Sensasi berada di tengah-tengah keindahan sekaligus potensi alam yang luar biasa ini sungguh pengalaman yang tak terlupakan.
Tips trekking ke Kawah Ratu via Pasir Reungit

kawah ratu 1347 mdpl
Pakaian. Kenakan pakaian yang nyaman, cepat kering, dan menyerap keringat.
Alas kaki. Sebaiknya menggunakan sepatu trekking anti-slip yang tahan air atau cepat kering, karena banyak berjalan di air dan bebatuan licin. Tapi bila sudah sering trekking dan hiking, pakai sandal gunung masih memungkinkan.
Bekal. Bawa air minum yang cukup (1-2 liter per orang), makanan ringan, dan energi bar.
Perlindungan. Masker untuk menahan bau belerang, topi, kacamata hitam, sunblock, dan jas hujan/ponco.
Perlengkapan Lain. Tongkat trekking sangat membantu, P3K pribadi, kamera.
Kesehatan. Pastikan kondisi fisik prima. Jika memiliki riwayat asma atau masalah pernapasan lain, konsultasikan dengan petugas di pos masuk.
Trekking ke Kawah Ratu via Pasir Reungit adalah petualangan yang memuaskan dan sarat pengalaman. Jalur ini, menurut beberapa orang adalah salah satu jalur trekking terbaik di Bogor, bahkan Jawa Barat. Penasaran? Segera siapkan dirimu.