Investasi emas digital sekarang ini bisa dilakukan semakin mudah. Dana yang harus disiapkan pun bisa dimulai dari puluhan ribu saja.

Saat ini kesadaran orang untuk berinvestasi pada emas atau logam mulia semakin meningkat. Apalagi sekarang banyak tawaran emas digital di internet. Berdasar pengalaman, emas terbukti nilainya stabil dan cenderung naik. Tidak pernah turun drastis.

“Secara historical untuk jangka panjang emas minimal sama dengan inflasi. Jadi ketika memiliki emas, seseorang tidak akan turun nilai asetnya karena inflasi. Bahkan untuk jangka sangat panjang, nilainya di atas inflasi,” kata Perencana Keuangan Eko Indarto dari Finansia Consulting.

Alasan itulah yang membuat emas termasuk sebagai investasi yang menjadi idola. Dalam kondisi krisis, nilainya bahkan cenderung naik. Belajar pada beberapa krisis ekonomi yang terjadi seperti saat pandemi dan krisis 2008, nilai  emas kenaikannya lebih tinggi dibanding saat ekonomi stabil.

Bila Anda memiliki dana berlebih dan berencana berinvestasi, pertimbangkan untuk memilih investasi emas.

 

Pilihan investasi emas digital

Kemajuan teknologi membuat investasi emas saat ini semakin mudah. Orang tak harus membawa segepok uang untuk membeli emas atau lagam mulia. Produk emas digital sudah jamak ditawarkan di berbagai platform digital.

Tinggal buka gawai, klik aplikasi penyedia investasi atau penjualan emas, investasi emas sudah bisa dimulai. Hebatnya lagi, konsep investasi atau menabung emas sekarang ini bisa dimulai dengan dana puluhan ribu rupiah saja.

Investor sekarang tak lagi harus menyiapkan uang jutaan untuk memulai investasi emas. Skemanya berbeda dengan pembelian emas secara fisik yang harus menyiapkan dana tunai dalam jumlah besar.

Baca artikel keuangan dan ekonomi lainnya di sini 

 

Rambu-rambu investasi emas

Meskipun menawarkan kemudahkan, tapi Anda tetap harus berhati-hati dalam memilih investasi emas digital. Sebab, belum lama ini penyedia aplikasi investasi emas Tamasia menjadi sorotan publik terkait transaksi di aplikasi tersebut.

Tamasia meminta penggunanya untuk menjual emasnya dengan harga di bawah pasaran. Hal tersebut membuat pembeli atau investor jadi galau. Mereka bingung, karena bila dilepas maka investasinya akan merugi. Sementara bila tidak dijual, ada risiko rugi bila perusahaan tersebut bermasalah kemudian hari.

Secara umum ada dua jenis produk emas digital. Pertama adalah jenis emas konvensional yang didigitalkan, sehingga menjadi produk finansial teknologi. Jenis produk ini adalah emas dalam bentuk fisik yang dijual secara digital atau online.

Kedua adalah emas derivatif. Meskipun sama-sama diperjualbelikan secara digital, tapi emas derivatif berbeda dengan emas konvensional. Bila emas konvensional ada bentuk fisiknya seperti emas batangan, emas derivatif tidak berupa fisik.

“Untuk investasi jangka panjang, saran saya kembali ke basic yaitu emas dalam bentuk fisik. Pastikan saat kita bertransaksi akan ada fisik yang bisa diperoleh di depannya. Pastikan juga legalitasnya. Ini penting karena emas fisik tidak termasuk investasi yang diawasii OJK,” Eko Endarto melanjutkan.

Lantas apakah bagaimana bila ingin investasi pada produk emas derivatif. Sebenarnya tidak masalah. Hanya saja, perlu kehati-hatian, agar kasus Tamasia tidak menimpa Anda. Saat memilih produk atau aplikasi penjualan emas derivatif, pastikan perusahaan tersebut berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan.

Hal ini sebenarnya berlakuk untuk semua jenis investasi. Apa pun investasi yang akan Anda pilih, semua harus berada dalam pengawasan OJK. Hal ini untuk menghindari risiko kerugian besar, karena penjual produk melarikan diri. Bila berada di bawah pengawasan OJK, segala masalah yang timbul pasti akan difasilitasi oleh OJK.