Semakin canggihnya teknologi, ternyata tidak hanya memberi kemudahan bagi para pengguna. Canggihnya teknologi juga bisa menimpakan keapesan bagi penggunanya bila tidak hati-hati, yaitu menjadi korban penipuan online.
Kemajuan teknologi ibarat pisau bermata dua. Bila dia mahir, pisau tersebut bisa jadi alat produktif untuk membantu hidupnya. Bisa digunakan untuk membuat masakan, bahkan untuk menghasilkan uang. Bila tak tahu cara menggunakannya, kecanggihan teknologi justru bisa jadi malapetaka.
Belakangan ini terjadi beberapa kali modus penipuan melalui aplikasi yang dikirim melalui pesan instan Whatapps. Kasus terbaru adalah penipuan dengan mengirimkan aplikasi yang dikatakan sebagai undangan pernikahan.
Seorang warga di Kupang, Nusa Tenggara Timur bernama Derasmus Kenlopo menjadi korban penipuan online baru via WhatsApp akhir Januari 2023. Saat seorang tak dikenal mengirimkan file yang dijelaskan sebagai undangan nikah dalam bentuk file .apk, Derasmus percaya dan membuka file tersebut.
Bukan undangan pernikahan yang didapatkannya, justru uang di rekening BRI miliknya terkuras. Uang Rp14 juta miliknya raib dan hanya tersisa Rp25 ribu. Jenis penipuan ini marak dilakukan belakangan ini dan Derasmus mungkin bukan satu-satunya yang menjadi korban penipuan.
Baca juga: Begini Cara Menjelaskan NFT, Blockchain, dan Cryptocurrency Kepada Anak-anak – Lantang ID
Kenali ciri-ciri penipuan online
Penipuan online ini bisa terjadi kepada siapa pun. Modusnya berbeda-beda dan sudah terjadi sejak dulu. Sebelum ada Whatapps, dulu penipuan dilakukan melalui SMS dan juga via telepon. Korbannya juga banyak, meski sebagian memilih tidak menceritakan ke pihak lain, karena malu.
Agar terhindar dari modus penipuan menggunakan Whatapps atau aplikasi pesan instan lainnya, Anda wajib tahu cara mengenali penipuan transaksi online. Berikut ini ciri-cirinya:
Dikirim orang tak dikenal
Ciri pertama, penipuan tersebut selalu dikirim orang tak dikenal atau orang yang tidak ada di daftar telepon milik Anda. Baik pesan melalui SMS, Whatsapp, bahkan sampai telepon, nomornya pasti tidak tersimpan dalam ponsel. Jadi, bila ada orang menghubungi dan nomornya tidak dikenal, Anda wajib waspada.
Mengirim file berekstensi APK
Kedua, biasanya penipu mengirimkan file berekstensi .apk. File ini menandakan dia mengirimkan aplikasi. Ini yang jadi celah bagi orang jahat untuk melakukan rekayasa kepada pihak yang kurang paham. Tindakan ini lazim disebut sebagai social engineering.
File aplikasi yang dikirim biasa berupa aplikasi phising atau aplikasi pencuri data. Dari data yang berhasil dicuri tersebut, pelaku akan menjebol sistem keamanan untuk melakukan transaksi. Cara ini sebenarnya sudah dilakukan puluhan tahun lalu. Hanya saja, sekarang caranya lebih canggih.
Diminta mengisi data pribadi
Ciri berikutnya adalah penipu akan meminta Anda untuk mengisi data pribadi, khususnya data-data yang biasa digunakan untuk proses transaksi. Data pribadi yang diminta umumnya adalah nama, tanggal lahir, nomor telepon, alamat, dan nama ibu. Data-data ini biasa digunakan untuk verifikasi transaksi.
Menawarkan hadiah atau hal menyenangkan
Ciri keempat penipuan online biasanya mengabarkan Anda mendapat hadiah atau hal-hal yang menyenangkan lainnya seperti undangan pernikahan, dapat kiriman paket, dan lainnya. Jadi bila dapat kabar menyenangkan dari orang tak dikenal, sebaiknya Anda berhati-hati.
Itulah empat ciri pesan yang dikirim oleh penipu online. Bila ada orang tak dikenal mengirim pesan dengan empat atau beberapa ciri di atas, sebaiknya Anda berhati-hati. Bila tidak, risiko penipuan dan pengurasan uang di rekeningmu bisa terjadi. Waspadalah!