Bangunan bernama Bamboo Dome berbentuk lengkungan estetik, lokasi Presiden Joko Widodo bersama para pemimpin dan delegasi G20 santap siang, nampaknya masih menyisakan perbincangan dari para netizen. Menurut salah satu pakar pembuatnya, Ashar Saputra, bangunan berbahan bambu Apus ini menunjukkan konsep originalitas.
Bangunan di sekitar Apurva Kempinski, Nusa Dua, Bali ini hasil kolaborasi tiga orang desainer dan pengrajin bambu dari Bali. Ya, siapa sangka bambu bisa disulap menjadi mahakarya arsitektur yang memikat banyak orang. Pengerjaan proyek yang membutuhkan detail dan pengawasan keamanan yang tinggi ini digarap dalam waktu tiga bulan. Luar biasa bukan?
Siapa saja dibalik konseptor dan desainer Bamboo Dome ini? Bamboo Dome ini merupakan hasil kolaborasi Elwin Mok, visual creative consultant KTT G20, Rubi Roesli, desainer Bamboo Dome, dan Ashar Saputra, pakar bambu dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Sebelumnya Ashar tidak menyangka sebelumnya bahwa ia akan dilibatkan dalam pembuatan Bamboo Dome ini.
Konsep Bamboo Dome
Seperti dikutip dari situs web sahabat.ugm.ac.id, Ashar menjelaskan, “Idenya dari para desainer itu adalah dimana di saat dunia itu senang memilih yang artifisial, justru Bali masih memiliki yang original. Bambu jadi pilihan karena sudah menjadi keseharian masyarakat Bali.
Pakar Bambu dari Universitas Gadjah Mada (UGM)
Ashar Saputra adalah dosen Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik UGM. Pegiat dan penelitian bambu sudah Ashar mulai sejak 2008. Saat itu ia bekerja sama dalam pembangunan sekolah alam internasional yang menggunakan bahan dari bambu secara keseluruhan. Ashar kemudian dikenal para pegiat bambu. Hasil kolaborasi dengan peggiat bambu tidak saja di Indonesia, tapi juga di Belgia, China, dan India.
Kelebihan Bambu Apus
Bambu Apus atau bambu tali memiliki kelebihan kelenturan dan kekuatan yang bagus. Jenis bambu ini tumbuh di Pulau Jawa dan Bali. Menurut Wikipedia, Bambu ini juga dimanfaatkan sebagai bahan ramuan rumah: tiang, dinding, lantai, langit-langit, atap, serta untuk konstruksi pelbagai bangunan lain termasuk jembatan.
Bahan Bambu dalam Keseharian
Bambu sudah lama dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan sehari-hari dari urusan makanan, membuat rumah hingga kerajinan. Masyarakat di Jawa kental mengenal masakan/sayuran bernama “rebung”, yang bahannya terbuat dari bambu muda, dimasak menggunakan santan. Sementara pada pada bagian bangunan sering digunakan sebagai tiang penyangga, dinding, dan atap.
Bambu Pilihan Terbaik Pengganti Kayu Maple
Bahan bambu dalam olahraga ekstrem seperti skateboard menjadi alternatif bahan pengganti kayu maple. Pasalnya bahan papan kayu yang diambil dari pohon maple yang terancam punah. Sementara bambu lebih mudah tumbuh dan memiliki tingkat kelenturan dan kuatan yang memadai.
Mungkin adanya rancangan Bamboo Dome di G20, akan membuat orang-orang terinspirasi untuk memanfaatkan bambu sebagai bahan untuk merancang bangunan rumah mereka. Namun, sebelum memutuskan ada baiknya pastikan dahulu jenis bambu dan pengetahuan detail rancang bangun berbahan bambu sudah Anda diketahui.
Foto: Instagram Jokowi.