Masuk tahun politik memberikan peluang kepada pencari kerja untuk berpartisipasi menjadi tenaga surveyor bagi lembaga survei.
Kita-kita sudah tahu, kalau tahun 2024 adalah tahun politik. Di tahun itu kalau wacana perpanjangan jabatan presiden kandas, maka akan ada pemilihan presiden, lalu menyusul pemilihan anggota legislatif, dan juga pemilihan kepala daerah yang tahun ini ditiadakan, digeser ke tahun 2024.
Sekarang kata copras-capres sudah riuh, dan berbagai survei, prediksi serta usung-mengusung sudah berseliweran. Survei atau penjaringan suara dan persepsi memang sangat penting bagi kandidat yang akan berlaga dalam pemilu. Survei penting untuk mengukur elektabilitas kandidat dan juga partai politik.
Memicu tumbuhnya lembaga survei
Situasi ini kemudian memicu orang untuk menjual jasa survei kepada para kandidat tersebut. Perusahaan dan lembaga survei biasanya akan bermunculan menjelang pemilu. Ini bisa kita lihat misalnya tahun 2014 jumlah lembaga survei dan hitung cepat yang terdaftar di KPU ada 56 lembaga sementara tahun 2019 ada 33 lembaga survei.
Dari mana lembaga riset mendapatkan pendanaan atau biaya riset? Lembaga survei atau lembaga riset bisa menggali dari banyak sumber pembiayaannya. Masalah perbedaan hasil riset yang biasanya mencolok dari beberapa lembaga survei ternyata mengundang publik untuk kepo. Adakah uang yang digelontorkan partai untuk memesan data mereka?
Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyebutkan bahwa sumber dana untuk survei merka kebanyakan dari yayasan. Yayasannya melakukan survei komersial. Margin operasional ini yang mendukung LSI. Namun selain itu banyak juga dananya dari perusahaan dan parpol.
Sementara Cirus Surveyors Group mendapatkan pembiayaan berasal selisih keuntungan dari survei tertutup yang juga dilakukan. Lembaga Riset Informasi (LRI) sumber dana sirveinya berasal dari perusahaan dan partai politik. Sedangkan Jasa Riset Indonesia (JRI) tidak mempunyai sumber dana dari partai politik, melainkan dari berbagai riset yang dilakukan terkait dengan kepentingan publik.
Bodo amat, dengan sumber pendanaan lembaga survei. Nah bagi kita yang mau cari kesibukan atau cari kerjaan di tahun politik ini ada baiknya melirik kerja sebagai surveyor, tanpa harus pusing mikirin perusahaan dari mana mendapatkan dananya.
Bagaimana kerja jadi surveyor politik?
Tapi, tahukah kalian, apa sebenarnya surveyor itu? Sebagian dari kalian mungkin bertanya-tanya apa itu surveyor. Ya, pekerjaan ini memang bukanlah profesi umum di kantoran, melainkan terjun langsung ke lapangan. Adapun pengertian surveyor adalah seseorang yang bertugas melakukan teknik riset seperti memeriksa, mengawasi, dan mengamati suatu hal di berbagai bidang.
Nah, untuk bisa menjadi seorang surveyor, kalian setidaknya perlu memiliki pendidikan D3 hingga S1. Namun, bukan berarti hal tersebut menutup kesempatan kepada kamu-kamu para lulusan SMA, ya.
Kalau kita tengok di profil beberapa lembaga survei, maka gambaran tentang kerja sebagai surveyor ada beberapa. Misalnya kita akan ditugaskan untuk melakukan riset kuantitatif dan kualitatif. Di sini kalian ditugaskan untuk melakukan in depth interview dengan responden/narasumber.
Kalian juga harus bisa melakukan wawancara dan memasukkan jawaban responden ke dalam form melalui tatap muka dengan penduduk.
Catatan Anep Paoji di kompasiana menceritakan bahwa dirinya pernah menjadi tenaga survei politik. Menurut pengalamannya yang ditulis dalam catatannya tersebut, honor untuk surveyor adalah Rp700.000 untuk survei Dapil dan Rp 900.000 untuk survei nasional seperti Pilpres yang harus mewawancari 1.200 responden.
Sementara menurut pengakuan Nasrulloh Alif Suherman di tulisan yang dimuat di mojok.co menyebutkan bahwa honor sebagai tenaga survei itu berkisar dari 800 ribu rupiah hingga jutaan.
Ayo segera daftar
Nah kalau kalian tertarik dengan peluang ini, mulai sekarang mari cari informasi tentang lembaga-lembaga survei itu. Cari namanya, cari alamatnya, alamat webnya, dan kepoin setiap informasi darinya.
Peluang seperti ini sangat cocok bagi kalian yang masih kuliah, apalagi kuliah-kuliah tingkat akhir yang biasanya sudah tidak banyak perkuliahan. Namun demikian juga tidak menutup peluang bagi kalian yang masih belum bekerja, tetapi sudah lulus.
Honor tenaga survei seperti ini lumayan lho untuk menambah uang jajan atau mentraktir teman. Ayo buruan daftar…