Suasana Bumi Perkemahan Pramuka (Buperta) Cibubur, Jakarta Timur, Rabu malam (10/9/2025), mendadak riuh ketika suara khas penyanyi legendaris Iwan Fals mengalun. Dengan gitar akustik di pangkuannya, ia membawakan sebuah lagu baru yang ia persembahkan khusus untuk keluarga besar Pondok Modern Darussalam Gontor.
Penampilan itu menjadi salah satu momen puncak dalam perhelatan World Muslim Scout Jamboree (WMSJ), ajang internasional yang juga menandai peringatan 100 tahun berdirinya Gontor.
“Lagu ini saya tulis dengan hati, untuk perjalanan panjang Gontor yang sudah melahirkan begitu banyak cahaya pengetahuan. Semoga bisa menjadi doa bersama,” kata Iwan sebelum memetik nada pertama.
Syair Doa dan Persaudaraan
Dalam bait-bait lagunya, Iwan Fals melukiskan Gontor sebagai rumah yang tidak hanya menaungi para santri, tapi juga menjadi titik temu persaudaraan dunia Islam.
Ia menyebut perjalanan seabad Gontor sebagai “tapak jejak yang tak hanya membangun masjid di hati, tapi juga sawah ilmu di benak generasi.”
Ada pula penggalan yang menyiratkan harapan agar para santri “tetap menyalakan pelita, membawa damai bagi bangsa, dan menjembatani dunia dengan persaudaraan.”
Lagu yang syahdu itu langsung disambut tepuk tangan ribuan peserta. Beberapa santri dan pramuka bahkan ikut bersenandung, larut dalam suasana haru.
Kehadiran 15 Ribu Peserta Dunia
Perhelatan WMSJ 2025 ini diikuti 15.333 peserta dari 18 negara. Kontingen luar negeri terbesar datang dari Tunisia (43 utusan), disusul Arab Saudi (41), Malaysia (39), Maladewa (33), Oman (10), Qatar (10), Brunei (9), Aljazair (8), Mauritius (7), Uzbekistan (4), Kamboja (3), Turki (2), Kuwait (2), Ghana (1), Mesir (1), Mali (1), serta Inggris (1). Selebihnya adalah peserta dari Indonesia, tuan rumah penyelenggara.
KH Ahmad Sahal, salah satu pendiri Gontor, pernah berujar hampir seabad silam: “Indonesia rumahku, Asia sawahku, Amerika pelanconganku.” Kutipan itu kembali menggaung di acara ini, seolah menemukan relevansinya dalam pertemuan akbar para pramuka muslim dunia.
Malam yang Bersejarah
Bagi Gontor, malam itu bukan sekadar pesta peringatan, melainkan juga momentum spiritual. Lagu persembahan Iwan Fals kian menegaskan makna perjalanan panjang pesantren tersebut—sebuah institusi pendidikan Islam yang lahir di Ponorogo, namun kini jejaknya mengalir ke berbagai penjuru dunia.
“Bagi kami, Gontor adalah inspirasi. Saya bersyukur bisa turut menyanyikan doa dalam bentuk lagu di usianya yang ke-100,” tutup Iwan Fals dengan senyum khasnya.