Napoli meraih gelar Serie A setelah melewati persaingan yang ketat sepanjang musim dengan Inter Milan dan harus diraih pada pertandingan terakhir. Kemenangan 2-0 atas Cagliari menjegal asa Inter Milan yang juga menang 2-0 atas Como. Pertandingan terakhir Serie A ini menjadi penutup musim yang dramatis untuk menentukan Scudetto.

Ini menjadi gelar keempat Napoli di kancah Serie A sekaligus rekor baru bagi pelatih Antonio Conte, yang menjadi pelatih pertama yang menjuarai Serie A dengan tiga klub berbeda setelah sebelumnya sukses bersama Inter Milan dan Juventus.

“Semua orang berkontribusi, tapi terutama sang pelatih,” ujar kapten Napoli, Giovanni Di Lorenzo.

Conte menyebut kemenangan kali ini sebagai “yang paling tak terduga, paling sulit, dan paling menantang”, bila dibanding dengan gelar-gelar sebelumnya di Inter Milan, Juventus, dan juga Chelsea di Liga Inggris.

“Ini terjadi lagi, dan itu sesuatu yang indah,” kata Conte. “Saat kami tiba di stadion, sulit untuk masuk karena kerumunan fans yang sangat banyak. Saya sempat berpikir, jika kami mengecewakan mereka, itu akan menjadi beban yang kami tanggung lama.”

Napoli masuk ke laga terakhir dengan keunggulan satu poin atas Inter, juara bertahan. Sempat terlihat gelar akan tetap di Milan ketika Inter unggul 1-0 atas Como di menit ke-20. Namun, dua rekrutan anyar Conte memastikan Scudetto kembali ke Napoli.

Scott McTominay, yang direkrut dari Manchester United, mencetak gol ke-12 musim ini di menit ke-42 dengan menyundul umpan silang Matteo Politano. Lalu, Romelu Lukaku — yang dibeli dari Chelsea — menggiring melewati dua bek sebelum mencetak gol di menit ke-51. Lukaku kini memiliki 14 gol dan 10 assist (terbanyak di liga).

Kemenangan Inter 2-0 atas Como tak cukup untuk mempertahankan gelar. Napoli akhirnya menjuarai Serie A dengan selisih satu poin, memicu euforia di Stadio Diego Armando Maradona — stadion yang dinamai legenda yang membawa Napoli meraih dua gelar pertama mereka pada 1987 dan 1990.

Conte, yang menonton dari tribun setelah diusir wasit pekan lalu, turun ke lapangan saat laga usai dan memeluk Lukaku — rekan yang pernah ia raih gelar Serie A bersama di Inter (2021). McTominay menangis di lapangan dan dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Serie A musim ini.

Pemain Napoli mengangkat spanduk bertuliskan “Lagi” dengan angka “4” sebagai simbol gelar keempat mereka. Fans Napoli telah merayakan sejak sebelum laga dimulai dan membanjiri lapangan serta alun-alun kota yang menayangkan pertandingan melalui layar besar.

Meski beberapa pelatih pernah menjuarai Serie A dengan dua klub, Conte adalah satu-satunya yang melakukannya dengan tiga klub. Fabio Capello sempat memenangkan liga dengan AC Milan (empat kali), Roma, dan Juventus, tetapi dua gelaranya bersama Juventus (2005 dan 2006) dibatalkan karena skandal Calciopoli.

Conte mengambil alih tim yang sedang terpuruk setelah musim buruk dengan tiga kali ganti pelatih. Transformasi tim ini menjadi juara bisa dibilang sebagai pencapaian terbesarnya.

Setelah kalah dari Hellas Verona di laga pembuka, Napoli memenangkan 8 dari 9 pertandingan berikutnya, lalu meraih tujuh kemenangan beruntun dari pertengahan Desember hingga awal Februari. Bahkan kepergian Kvaratskhelia ke Paris Saint-Germain dan Osimhen (yang dipinjamkan ke Galatasaray) tak menghentikan laju Napoli, yang hanya kalah sekali sejak kepergian mereka.

Conte mengandalkan performa Lukaku, McTominay, serta pertahanan terkuat di Serie A. Napoli juga diuntungkan karena tidak bermain di kompetisi Eropa musim ini dan tersingkir dari Coppa Italia di babak 16 besar, sementara rival utama seperti Inter mencapai final Liga Champions UEFA dan semifinal Coppa Italia.

Kini, Napoli akan kembali bermain di Liga Champions musim depan, sementara Inter — yang sempat berharap meraih treble — harus fokus pada final Liga Champions melawan PSG tanggal 31 Mei 2025.

Sumber artikel: ESPN