Kegiatan Ekstra Kurikuler Digital Creative SD Pemuda Bangsa yang berada di kawasan Grand Depok City (GDC) hari ini berlangsung lebih meriah dan berbeda dari biasanya. Jika pada pertemuan-pertemuan sebelumnya para peserta banyak belajar membuat gambar, poster, hingga ilustrasi berurutan dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan, maka pada sesi kali ini, Senin 17 November 2025 mereka mendapat tantangan baru: menjadi peneliti selama satu jam.

Tema penelitian yang diangkat pun tidak jauh dari dunia mereka sehari-hari, yaitu makanan favorit siswa. Dengan pendekatan menyenangkan dan praktis, para siswa mencoba merancang dan menjalankan penelitian sederhana mulai dari tahap pengumpulan data, pengolahan, hingga melihat hasilnya dalam bentuk visual.

Big Data Mini: Mengenalkan Konsep Besar Lewat Data Kecil

Meski data yang dikumpulkan tidak banyak, instruktur memperkenalkan bahwa kumpulan data jawaban yang mereka buat sebenarnya sudah dapat disebut sebagai big data mini—data kecil tetapi kaya informasi.

Anak-anak belajar bahwa meskipun ukuran dataset sederhana, pola-pola menarik bisa ditemukan jika mereka mampu mengolah dan membaca data dengan cara yang tepat. Inilah pengenalan awal konsep big data dalam skala yang bisa dipahami oleh siswa SD.

Belajar Kegiatan Penelitian dari Hal yang Dekat: Makanan Favorit

Kegiatan dimulai dengan para siswa mengisi kuesioner Google Form yang berisi beberapa pertanyaan tentang makanan favorit, frekuensi makan, alasan kesukaan, hingga perkiraan harga. Setelah data terkumpul, spreadsheet hasilnya dibagikan kepada peserta sebagai bahan analisis. Mereka mengolah data hanya menggunakan smartphone yang dibawa dari rumah.

Menarik! Inilah Ringkasan Hasil “Big Data Mini” Para Peneliti Cilik

Setelah data dianalisis menggunakan kecerdasan buatan, muncullah temuan-temuan lucu dan menarik yang menunjukkan pola-pola makanan favorit siswa.

  1. Makanan Paling Populer — Mie Ayam!
    Dengan 5 suara penuh cinta, mie ayam menjadi primadona. Seandainya makanan bisa ikut pemilihan ketua kelas, mungkin mie ayam sudah kampanye keliling kantin.
  2. Makanan yang Paling Sering Dimakan
    Dari total frekuensi makan mingguan:
  • Mie Ayam: 10 kali/minggu
  • Nasi Goreng: 10 kali/minggu
    Keduanya imbang! Dua kuliner ini sukses menjadi duet maut yang mengisi perut sekaligus mengisi dataset.
  1. Alasan Terpopuler — “Enak” Berkuasa!
    Alasan “enak” muncul 9 kali, membuktikan bahwa di dunia siswa SD, rasa tetap hukum tertinggi.
  2. Rata-rata Harga Makanan Favorit
    Rata-rata harga makanan favorit siswa adalah Rp14.000 per porsi.
  3. Murah Bukan Berarti Sering Dimakan
    Korelasi harga dan frekuensi hanya +0.23, menandakan hubungan sangat lemah.
    Contohnya: nasi goreng yang lebih mahal justru dimakan lebih sering.
  4. Pola-pola Unik dari Big Data Mini
  • Nasi Goreng: hanya dipilih dua orang, tapi frekuensinya tinggi.
  • Makanan Rumahan: lebih mahal, tapi lebih sering dikonsumsi.
  • Mie Ayam: populer secara massal, tapi tidak dominan per individu.
  1. Rekomendasi Menu Kantin Ideal
    Hasil analisis big data mini ini juga menghasilkan tiga menu yang wajib ada di kantin:
  • Nasi Goreng Premium
  • Mie Ayam Versi Kantin
  • Sushi Mini Ekonomis

Belajar Memerintah Mesin dengan Prompt

Bagian paling seru adalah ketika para peserta menggunakan kecerdasan buatan untuk mengolah data mereka. Mereka belajar membuat prompt yang tepat agar mesin memberikan hasil yang mereka inginkan.

Di sini para peserta dituntut untuk membuat prompt yang tepat agar mesin kecerdasan buatan bisa memberikan hasil yang tepat dan akurat,” jelas Lais Abid, instruktur kegiatan Ekstra Kurikuler Digital Creative SD Pemuda Bangsa.

Lais yang berasal dari Red Walet Digital Academy menambahkan bahwa kegiatan ini melatih kreativitas siswa dalam merancang konsep penelitian sederhana sekaligus memahami literasi numerik dan literasi digital.

Anak SD Bisa Jadi Peneliti? Bisa!

Kegiatan Digital Creative di SD Pemuda Bangsa baru diimplementasikan tahun ini, namun antusiasme siswa-siswi sangat tinggi. Mereka aktif bertanya, bereksperimen, dan terlibat penuh dalam kegiatan analisis data.

Dengan pendekatan kreatif, sentuhan kecerdasan buatan, dan pengenalan konsep big data mini, kegiatan ini membuktikan bahwa siswa SD pun dapat melakukan penelitian dengan cara menyenangkan dan relevan dengan kehidupan mereka.

Hari ini, dalam satu jam saja, para siswa-siswi SD Pemuda Bangsa telah benar-benar menjadi “peneliti cilik”—siap menemukan pola-pola seru lainnya di kegiatan berikutnya. Karena masih ada beberap pertemuan lagi di semester ini, maka hasil penelitian ini akan dilanjutkan materi publikasi hasil penelitian yang lebih seru di pertemuan berikutnya.